*backsound Payung Teduh berjudul “Tidurlah” mengalun perlahan
dari arah kejauhan*
“Aku pernah berjalan,
diatas bukit, tak ada air, tak ada rumput. Tanah terlalu kering, untuk.....”
Oke cukup!! Itu bukan suara Payung Teduh, melainkan suara
anak imbas-imbis yang baru punya waktu 2 minggu buat nulis pesan ini pasca ia
pulang dari mendaki. (@vistiarisa, 20 y.o, anak imbas-imbis tapi macho)
Mendaki? Macho ya kedengarannya?
Tapi mendaki mana dulu? Hatimu? *ahh, lagu lama..
Oke, selamat malam pembaca yang budiman.. Perkenalkan, saya
anak imbas-imbis tapi macho yang baru saja menakhlukan gunung dengan ketinggian
3142 mdpl.
Tinggi ya? macho ya? *iyain aja dah..
0 komentar:
Posting Komentar