Mahasiswa..
adalah suatu bagian
yang meyenangkan dan bisa dibanggakan. Oke, pasti banyak yang sependapat dengan
pernyataan tersebut. Secara ada kata Maha di depan Siswa, yang notabene konsep
pemikirannya bisa jauh lebih maju dan berkembang dari pada mereka yang tidak
pernah mengenyam bangku kuliah.
Jadi, banggakah jadi Mahasiswa?
Jujur.. dari dalam
hati pasti bangga dong jadi seorang Mahasiswa.
Tapi kalo udah bangga kamu mau apa?
Pamer dong ke
temen-temen “Gue sekarang mahasiswa UGM lho” atau “Liat nih jaket almamater
biru tua gue” *(biru tua lho ini, biru tuaaa.. bukan biru muda)
Terus kenapa?
“Puas dong bisa jadi Mahasiswa”
“Seneng banget bisa ketrima di PTN favorit”
“keren aja sih”
Udah yakin sama jurusan yang kamu pilih? Sesuai dengan panggilan
jiwa belum? Apa cuma menang nama universitas aja, tapi soal jurusan urusan
belakangan??
Sebenernya banyak
loh mahasiswa yang sedikit tanda kutip memakai kata “terpaksa” kuliah dengan
jurusan yang tidak sesuai dengan panggilan jiwa. “yang pentingkan
Universitasnya terkenal, yang pentingkan favorit, yang pentingkan.....”???
Coba deh dilogika,
ibaratnya kalo kalian punya pacar jelek tapi motornya Ninja RR.. kan bagus
banget, bisa buat pamer ke mantan-mantan nih.. motornya loh, bukan orangnya!
Nah, kasusnya sama
kan kalo kalian kuliah di Perguruan Tinggi bagus tapi dari dalam batin nyesek
banget karena jurusan yang kalian ambil gak sesuai dengan hati nurani?
Dulu pernah pas
jamanya aku mau masuk UNY dengan jalur tes SM UNY. Aku pernah mau dibawa
seorang rekanan untuk masuk ke prodi Pendidikan IPA Murni, tapi aku gak mau.
Soalnya aku pengenya masuk ke PGSD. Tapi seorang rekanan itu bilang, masuk PGSD itu
berat karena sainganya banyak. Perbandinganya 1:40
Jadi bisa di katakan,
jika aku bisa lolos masuk di Universitas Negeri dengan perbandingannya adalah 1
banding 40. Itu artinya ketika aku sedang menangis bahagia karena bisa diterima masuk
PTN, pada hari itu juga akan ada 39 anak Indonesia lain yang menangis kecewa karena
gagal diterima di PTN. Dan aku bersikeras untuk masuk PGSD tanpa bantuan dari
oknum-oknum tersebut. Tapi aku gagal :(
Dengan pertimbangan
tersebut, aku saranin buat kalian-kalian yang udah diterima di PTN favorit jangan
seneng dulu karena kalian bisa berhasil mengalahkan ke-39 pesaing peserta ujian
masuk PTN. Inget, kalian masih punya tanggung jawab besar dimasa depan. Selain harus
bisa mengaplikasikan mata kuliah yang telah kalian pelajari selama kuliah di
kehidupan nyata, kalian juga harus punya kontribusi besar buat negara. Perlu
kalian ketahui, kalian yang kuliah di PTN sebenernya akan mendapat biaya kuliah
yang lebih murah dari pada kalian yang kuliah di PTS. Itu karena apa? Itu
karena kalian yang kuliah di PTN akan mendapatkan subsidi dari pemerintah. Subsidi
itu didapat dari mana? Subsidi itu didapat dari pajak yang dipungut dari rakyat.
Dengan harapan mereka membayar pajak agar bisa melihat negara Indonesia ini menjadi
negara yang lebih baik.
Sedangkan kalo kita
lihat secara luas, masih banyak di antara Mahasiswa lulusan PTN yang cuma jadi
pengangguran. Karena jaman sekarang ini bisa dikatakan banyaknya pencari kerja
yang tak sebanding dengan banyaknya lapangan pekerjaan, dan sebagian diantara
mereka harus rela menyandang gelar Sarjana atau Diploma dengan predikat
pengangguran jika mereka tak sanggup bersaing dengan pencari kerja lainya.
Nah, buat kalian
yang udah diterima di Perguruan Tinggi Negeri pada SNMPTN atau Ujian Masuk PTN lainya, kalian boleh bangga
kok, boleh seneng, boleh syukuran juga. Selamat karena kalian udah jadi
pemenang buat diri kalian sendiri. Tapi inget, kalian harus punya kontribusi besar buat Negara. Mengingat
sebagian biaya dari kuliah kalian di Perguruan Tinggi Negeri itu disubsidi oleh
pemerintah dengan pajak yang dipungut langsung dari uang rakyat, maka kalian
juga harus punya asumsi besar untuk bisa membahagiakan kehidupan rakyat.
Nah, buat kalian
yang udah terlanjur kecewa karena SNMPTN kemarin gagal diterima di PTN favorit,
jangan kecil hati dulu. Inget, hidup itu bukan tentang kalian kuliah dimana?
bukan sekedar kalian dapat titel dari Universitas apa? tetapi apa yang akan
kalian perbuat dengan titel yang udah kalian dapatkan itu dimasa depan kelak.
Kita bisa sukses itu
gak harus di Perguruan Tinggi Negeri kawan. Coba liriklah Perguruan Tinggi
Swasta di Jogja yang udah mulai maju dan berkembang. Kalian bisa memilih salah
satu dari sekian banyak PTS tersebut, dan mencoba memasukinya dengan
pertimbangan jurusan yang akan kalian ambil sesuai dengan minat dan bakat
kalian. Pertimbangkan juga Akreditasi dan nilai-nilai di lingkungan sosialnya.
Dengan begitu kalian gak akan terdoktrin dengan ambisi besar bahwa sukses itu
harus kuliah di Perguruan Tinggi Negeri.
Kalian yang kuliah
di Perguruan Tinggi Swasta juga bisa seperti mereka yang kuliah di Negeri. Itu
semua tergantung niat dari diri kalian sendiri, serta bagaimana kalian bisa
menyikapi sesuatu dengan segala resiko dimasa depan. Ingat, Tuhan itu sejatinya selalu
memberi apa yang kita butuhkan, bukan apa yang kita inginkan. Apapun jurusan
dan dimana kuliahmu, jalanilah.. Nikmati setiap perjalanan kalian kuliah untuk
bekal dimasa depan kalian nantinya.
Best regards